Selasa, 12 April 2016

INILAH MENGAPA PACARAN DI USIA MUDA BUKANLAH PRIORITAS UTAMA

Inilah mengapa pacaran di masa muda itu bukanlah prioritas utama :



Remaja masa kini sepertinya tak akan bisa hidup tanpa seorang bernama pacar. Pasti langsung saja galau saat pacar yang selama ini mereka perjuangkan tiba-tiba pergi atau memutuskan mereka. Tapi sebenarnya tidak salah. Pacaran sama sekali tidak salah. Kita tidak dilarang untuk merasa suka terhadap laki-laki ataupun perempuan tertentu. Tidak ada larangan yang mengatakan kita dilarang untuk menyayangi lawan jenis kita. Tapi kita harus mengerti batasannya. Remaja jaman sekarang bahkan tidak bisa lagi membedakan dampak negative ataupun positif saat mereka pacaran di umur yang sangat muda.

Remaja umumnya masih dalam tahap pengenalan jadi diri mereka sebenarnya. Mereka melakukan apapun yang mereka suka tanpa memikirkan apa dampak dan pengaruhnya saat mereka melakukan hal tersebut.

Sebaiknya kita mengenal dampak negative dari berpacaran di usia yang masih sangat muda. Karena selancar-lancarnya hubungan kita saat berpacaran, atau sebaik-baiknya laki-laki atau perempuan yang berpasangan dengan kita, namun kalau kita belum mengerti apa arti dari berpacaran sebenarnya , itu tetap saja salah. Jadi kita harus tahu dulu apa yang menjadi dampak negative saat kita berpacaran di usia yang sangat muda. Dan inilah dampak negative yang bisa kita dapat saat berpacaran di usia muda dan tanpa persiapan yang benar :


^ Kamu akan kekurangan focus untuk pekerjaan lain seperti belajar karena ada hal lain yang harus kamu pikirkan. Kamu pasti harus meluangkan waktu paling tidak beberapa kali dalam sehari untuk menelpon atau mengSMS pasanganmu.

^ Berkurangnya waktu luang dengan keluarga.
karena kamu lebih memilih keluar dengan pacar daripada menemani ibu kamu sendiri memasak di  dapur. Padahal masa muda sangat tepat untuk menemani kelaurga kamu. Karena pada masa inilah saat-saat terbaik yang bisa kamu berikan untuk keluarga. Coba bayangkan saat kamu sudah berkeluarga nanti. Belum tentu kamu dapat mengunjungi keluarga mu, karena pastinya kamu harus mengurus pekerjaan dan keluarga kamu sendiri.

^ Lebih mementingkan pacar daripada sahabat.
Coba bayangkan saat hari libur, sahabat terdekatmu mengajak kamu kumpul bareng di saat bersamaan dengan pacar kamu yang mengajak bertemu. Saat kamu lebih memilih pacar dibandingkan sahabat kamu, kamu rugi besar. Kamu tahu sahabat tidak mudah dicari. Saat seorang sahabat sudah mulai merasa tidak nyaman dengan tingkah mu, apa yang terjadi saat dia tiba-tiba menghilang dari hidupmu? Bukankah itu menyakitkan. Sementara pacar yang kamu perjuangkan belum tentu juga akan senatiasa berada di samping kamu. Belum tentu juga dia yang akan menjadi suamki kamu di masa depan. Bisa saja dia tiba-tiba selingkuh dan lebih memilih perempuan dibandingkan kamu.
Pacar, kalau memang jodoh, dia tidak akan kemana. Tapi kalau sahabat, tidak mudah mencari sahabat yang benar-benar bisa mengerti kamu. Jadi jangan pernah sia-siakan sahabat yang senatiasa berada di samping kamu hanya karena seorang pacar ya ?

^ lebih banyak tekanan dan stress.
Berapa kali kamu pacaran dan berapa kali kamu putus? Berapa kali kamu putus dan berapa kali kamu menangis? Berapa kali kamu menangis karena diputusin dan berapa kali kamu sakit hati? Berapa kali kamu sakit hati, dan berapa kali kamu harus move on lagi untuk melupakan masa lalu?

Kamu harus pikirkan semua itu. Terlalu banyak pacaran, terlalu banyak menangis, terlalu banyak sakit hati, dan terlalu banyak gagal move on. Terlalu membuang-buang waktu. Berpacaranlah di saat kamu sudah benar-benar siap.

Semua itu tidak akan kamu rasakan andai saja kamu pacaran di waktu yang tepat. Saat kamu dan pasangan memang pacaran di saat yang sudah benar, tidak ada yang namanya saling menyakiti dan meninggalkan. Masalah dalam berhubungan adalah biasa tapi tidak denga meninggalkan. Itu bukan cinta yang benar.

Sudah tahu kan dampak berpacaran di usia yang sangat muda? Lagipula kamu harus tau arti berpacaran sebenarnya. Berpacaran bukan karena malu dilihat orang tidak mempunyai pasangan atau takut dibilang tidak laku. Berpacaran adalah pengenalan antara satu sama lain untuk masuk ke tahap yang lebih serius lagi.

Berpacaran juga bukan untuk memuaskan hawa nafsu dan foya-foya. Sayang sekali kalau berpacaran hanya untuk kepuasan nafsu saja. Kasihan suami atau istri kita di masa depan kalau saat muda kita menghabiskan masa berpacaran dengan tidak benar. Itu berarti suami atau istri di masa depan hanya mendapat barang sisa dari kita.

Jagalah kesucian tubuh kita sendiri. Hanya kita yang bisa menjaga martabat diri sendiri, bukan orang lain. Kalau bukan kamu yang menghargai di kamu sendiri siapa lagi?

Baca juga>>> 

Sumber gambar : http://respati.blog.uns.ac.id






Tidak ada komentar:

Posting Komentar